OBSEVASI KELOMPOK AREA
Selasa,mei 2011
Tempat :Tk Kemala bhayangkari 12
pariaman
Di pagi yang cerah itukami ber 5 yaitu
Di pagi yang cerah itu kami ber 5 yaitu saya : Shintia Mahardika, Anisa Warni
Utami,Herni Novriyanthi, Sri yanti dan Liza musliana telah berencana pergi
observasike sebuah Tk di jantung kota Pariaman yaitu TK Kemala Bhayangkari .
Kami memilih TK tersebut karena
memiliki kualitas yang cukupternama. Kami samapi disana sekitar pukul 07.15 dan
diambut oleh seorang guru yang cantik bernama ibu Mira.
Sebelunya ia belum tau kalau kami akan
kesana karena kemarennya kami hanya meminta izin dengan kepseknya.Lalu kami
menyampaikan maksud kedatangan kami kesana dan beliau merespnnya denga senang
hati.Anak anak di TK tersebut masuk sekitar pukul 08.00 jadi pada saat kami
datang belum banyak yang nampak.
Untuk TK model Pembelajarannya
menggunakan Model pembelajaran Berdasarkan Minat (Area).
Model Pembelajaran
adalah pola yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam
rangka membantu anak mencapai hasil belajar tertentu. Model pembelajaran
berdasarkan minat adalah model pembelajaran yang member kesempatan kepada anak
didik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Area
yang dikembangkan yaitu :
1. Area IPA
2. Area bahasa
3. Area pasir dan air
4. Area matematika
5. Area agama
6. Area balok
7. Area drama
8. Area musik
9. Area fisik motorik
10. Area baca tulis
11. Kegiatan di luar kelas
1. Area IPA
2. Area bahasa
3. Area pasir dan air
4. Area matematika
5. Area agama
6. Area balok
7. Area drama
8. Area musik
9. Area fisik motorik
10. Area baca tulis
11. Kegiatan di luar kelas
Langkah-langkah
model pembelajaran meliputi :kegiatan awal / pendahuluan, kegiatan inti,
istirahat, dan kegiatan akhir.
1. Kegiatan Awal
1. Kegiatan Awal
Yang
dimaksud kegiatan awal adalah untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan
motivasi agar peserta didik siap mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
2. Kegiatan Inti
Merupakan
proses untuk mencapai standar perkembangan secara interatif, inspiratif,
menyenang kan, menantang dan partisipatif, dan dilakukan melalui proses
eksplorasi, eksperimen, elaborasi dan konfirmasi
3. Kegiatan akhir :
3. Kegiatan akhir :
Kegiatan
yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran berupa : menyimpulkan,
sebagai umpan balik, sebagai tindak lanjut
Model Pembelajaran Klasikal
Model Pembelajaran Klasikal
Adalah
suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh
seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang
paling awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang
memperhatikan minat anak secara individu Model Pembelajaran Berdasarkan
Kelompok dengan Kegiatan Pengamanan Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi
menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang
berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dan
secara bergantian. Bila ada anak yang sudah menyelesaikan tugas lebih cepat,
maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di kelompok yang tersedia
tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan pengaman.
Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti sesuai
dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut, Langkah-langkah
pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan
merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi,
sering diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan
area Model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam
memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini
untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta
menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak
Prinsip
prinsip untuk memakai suatu area ada 4 prinsip yaitu :
1.
Prinsip relevansi; secara internal
bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum
(tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal
bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi
peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis).
2.
Prinsip fleksibilitas; dalam
pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes,
lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang
selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.
Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan
agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan
sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya
memadai.
4.
Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan
agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang
mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas
Pertanyaan :
1.
Berapa kali
area itu dibuka dalam satu decade tema ?
2.
Cocok atau
tidak area itu dibuka ?
3.
Hari
efektif dalam satu area ?
4.
Apakah area
itu kaku atau tidak ?
Jawab :
Model Pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk memilih kegiatan sesuai dengan minatnya
Prinsipnya :
- Individualisasi
pengalaman pembelajaran bagi setiap anak.
- Membantu anak
untuk membuat pilihan-pilihan melalui kegiatan dan pusat kegiatan.
- Peran serta
keluarga
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MINAT
MENGGUNAKAN 11 AREA DALAM SATU HARI DAPAT DIBUKA MINIMAL 4 AREA
l
Langkah-langkah menyusun kegiatan model pembelajaran berdasarkan minat.
Kegiatan awal + 30 menit
(klasikal)
q
Berbaris, berdoa, salam
q
Bercerita tentang pengalaman (3-4 anak) setiap hari dan setiap satu anak
bercerita, 3 atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut
q
Membicarakan tema / sub tema
q
Melakukan kegiatan fisik / motorik, dapat dilakukan diluar atau didalam kelas
2. KegiatanInti + 60 menit
(individual di Area)
q
Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru membicarakan tugas-tugas di area yang
diprogramkan pada hari itu.
q
Area yang dibuka setiap hari minimal 4 – 5 sesuai indikator yang akan dicapai /
dikembangkan
q
Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan didalam area yang diprogramkan :
Area : Berhitung / Matematika
Pemberian tugas membilang dan
menyebut urutan bilangan 1 – 5
Area : Seni / Motorik
Menggambar bebas dengan krayon
Area : IPA
Eksperimen membuat air teh manis
Area : Balok
Menciptakan satu bangunan dari
balok
q
Anak dibebaskan memilih area mana yang disukai walaupun area itu tidak dibuka
sesuai program guru
q
Anak dapat pindah sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru
q
Apabila anak tidak mau melakukan kegiatan di 4 – 5 area yang diprogramkan, guru
diharuskan memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan
q
Guru dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang
diminati
q
Guru dapat memberikan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah
ditentukan
q
Guru membagi jumlah anak dikelas ke masing-masing area yang diprogramkan (misal
: 4 – 5 Area)
q
Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau membahayakan, dan pengamatan
langsung, maka jumlah anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih
mendalam proses dan hasil yang dicapai dapat lebih maksimal tanpa mengabaikan
anak yang ada di area lain.
q
Orangtua / keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu guru pada
waktu kegiatan pembelajaran
q
Orangtua / keluarga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan anak.
3. Istirahat (sama dengan model
kelompok)
4. Kegiatan akhir + 30
menit (klasikal)
ü
Bertepuk tangan dengan 2 pola (seni)
ü
Diskusi tentang kegiatan satu hari
ü
Bercerita dari guru
ü
Menyanyi, doa, pulang.
Catatan.
1.
Area pasir
dan air diletakkan didekat pintu agar kalau air tumpah atau pasir tercecer
mudah dibersihkan dan tidak tercecer keseluruh ruang
2.
Area balok
dan area matematika diletakkan berdekatan agar peralatan di area balok dapat
dipinjam dan dimanfaatkan oleh anak didik di area matematika
3.
Tempat
pertemuan pagi bisa diletakkan di tengah jika ruang kelas sedang (tidak luas).
Jika ruang kelas cukup luas pertemuan pagi diletakkan di tepi supaya anak bisa
konsentrasi.
4.
Area seni,
motorik diberi ruang yang cukup luas agar anak bisa beraktivitas cukup leluasa
dalam mengembangkan motorik halusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar